Setelah sebelumnya kita membahas tentang asal usul kehidupan menurut teori biologi, kali ini kita akan membahas asal usul kehidupan menurut sudut pandang lain melalui teori evolusi kimia. Teori evolusi kimia menyatakan bahwa kehidupan berasal dari akumulasi senyawa organik yang berlangsung selama berjuta-juta tahun. Senyawa organiknya sendiri berasal dari reaksi senyawa-senyawa anorganik yang dibantu dengan kondisi lingkungan yang ada. Untuk lebih jelasnya, mari kita simak teori evolusi kimia dan pembuktiannya berikut ini:
Meski secara umum teori evolusi kimia dalam pembentukan suatu organisme hidup terbukti benar melalui pembuktian yang dilakukan oleh Miler, namun secara substansi perdebatan mengenai asal usul kehidupan masih belum usai karena seharusnya dari percobaan Miler itu dihasilkan suatu organisme hidup bukan senyawa pembentuknya. Hal ini mungkin dapat dibuktikan melalui penelitian-penelitian lanjut sehingga manusia bisa menciptakan ke hidupan senditi meskipun yang Maha Menciptakan hanya Alloh SWT.
Asal Usul Kehidupan Menurut Teori Evolusi Kimia Harold Urey
Asal usul kehidupan menurut ahli kimia Harold Urey dimulai ketika kondisi atmosfer bumi pada waktu lampau yang kaya akan senyawa anorganik seperti gas metana (CH4), gas amonia (NH3), uap air (H2O), dan gas karbondioksida (CO2). Senyawa-senyawa anorganik ini bereaksi dengan bantuan energi radiasi sinar kosmis dan aliran listrik halilintar sehingga menghasilkan senyawa organik. Senyawa organik ini membentuk mahluk hidup sederhana (bersel satu) dan dalam jangka waktu berjuta-juta tahun mahluk bersel satu itu membentuk jaringan dan organisme yang lebih kompleksPembuktian Teori Evolusi Kimia melalui Eksperimen Stanley Miler
Teori evolusi kimia yang menyatakan asal usul kehidupan seperti yang diungkapkan oleh Harold Urey coba dibuktikan oleh Stanley Miller melalui pengujian menggunakan alat ciptaannya. Alat ciptaan yang berupa tabung itu, oleh Miler diisi gas hidrogen, amoniak, metana, dan uap air lalu dipanaskan selama satu minggu hingga gas-gas tersebut dapat bereaksi dan bercampur. Untuk mengganti energi listrik dari halilintar seperti perkiraan yang terjadi di atmosfer bumi di masa lampau Miler mengalirkan listrik sebesar 75.000 volt ke dalam alat tersebut selama proses pemanasan. Hasilnya, setelah dibuka percobaan tersebut menghasilkan asam amino yang merupakan zat organik utama penunjang suatu organisme hidup.Meski secara umum teori evolusi kimia dalam pembentukan suatu organisme hidup terbukti benar melalui pembuktian yang dilakukan oleh Miler, namun secara substansi perdebatan mengenai asal usul kehidupan masih belum usai karena seharusnya dari percobaan Miler itu dihasilkan suatu organisme hidup bukan senyawa pembentuknya. Hal ini mungkin dapat dibuktikan melalui penelitian-penelitian lanjut sehingga manusia bisa menciptakan ke hidupan senditi meskipun yang Maha Menciptakan hanya Alloh SWT.