Pengertian dan Jenis Lembaga Sosial

Lembaga sosial adalah lembaga yang mengatur rangkaian tata cara dan prosedur dalam melakukan hubungan antar manusia saat mereka menjalani kehidupan bermasyarakat dengan tujuan mendapatkan keteraturan hidup. Pada masa praaksara, kebutuhan masyarakat sangat sederhana, kehidupan hanya sekadar bagaimana memenuhi kebutuhan makan minum, tempat tinggal, kebutuhan seksual, dan perlindungan dari ancaman hewan buas. Saat ini masyarakat tidak lagi hanya sekadar memenuhi kebutuhan akan makanan, pakaian, dan perumahan, akan tetapi terdapat banyak kebutuhan lain seperti kebutuhan untuk rekreasi, keadilan, keamanan, pendidikan dan lain sebagainya.

Terbentuknya lembaga sosial berawal dari kebutuhan masyarakat akan keteraturan kehidupan bersama. Meningkatnya aktivitas manusia dalam memanfaatkan sumber daya alam mengharuskan adanya suatu lembaga yang mengatur aktivitas tersebut. Karena tanpa ada aturan yang jelas, aktivitas manusia dalam memanfaatkan sumber daya alam dapat berakibat buruk bagi alam dan bagi manusia itu sendiri. Dengan adanya lembaga sosial pemanfaatan sumber daya alam dapat efisien dan maksimal. Lembaga sosial mempunyai sejumlah ciri atau karakteristik. Ciri-ciri umum dari lembaga sosial adalah :
  • Lembaga sosial biasanya memiliki kekekalan tertentu yang berlangsung lama. Hal ini terjadi sebab adanya anggapan bahwa lembaga sosial berisi sekumpulan norma-norma yang harus dipertahankan. Norma tersebut dibutuhkan untuk mengatur kehidupan atau hubungan antar manusia, contohnya kehidupan atau hubungan dalam keluarga.
  • Lembaga sosial memiliki satu atau lebih tujuan tertentu, misalnya lembaga pendidikan memiliki tujuan untuk mentransfer nilai, norma, dan ilmu pengetahuan kepada generasi berikutnya.
  • Lembaga sosial memiliki sejumlah perangkat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, misalnya bendera atau lambang pada lembaga politik, uang sebagai alat tukar pada lembaga ekonomi, dan lain-lain.
  • Lembaga sosial di masyarakat yang ada di masyarakat bentuknya bermacam-macam seperti keluarga, lembaga pendidikan, lembaga ekonomi, lembaga politik, dan lembaga agama. Setiap lembaga memiliki fungsi yang berbeda-beda dan memiliki hubungan yang saling melengkapi.

Lembaga sosial di masyarakat yang ada di masyarakat bentuknya bermacam-macam seperti keluarga, lembaga pendidikan, lembaga ekonomi, lembaga politik, dan lembaga agama. Setiap lembaga memiliki fungsi yang berbeda-beda dan memiliki hubungan yang saling melengkapi. Berikut ini beberapa lembaga sosial yang ada di masyarakat.

1. Keluarga
Keluarga merupakan unit sosial yang terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anaknya. Seorang ayah biasanya merupakan kepala keluarga dan tulang punggung keluarga. Ayah mempunyai kewajiban memenuhi kebutuhan anak-anaknya.

Ibu bersebagai pendamping kepala keluarga dalam menjaga keutuhan dan keharmonisan rumah tangganya. Keluarga merupakan tempat sosialisasi pertama bagi anak. Di lingkungan keluarga, anak mulai dilatih dan diperkenalkan cara-cara hidup bersama dengan orang lain. Ia diajak memahami lingkungan yang lebih luas ,sehingga pada saatnya nanti seorang anak benar-benar siap untuk hidup dalam masyarakat. Oleh orang tuanya, anak diperkenalkan aturan dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat

Ciri-ciri suatu keluarga antara lain sebagai berikut :
  • Merupakan suatu kelompok sosial yang terdiri dari berbagai usia dan jenis kelamin.
  • Minimal 2 orang dari mereka mempunyai hubungan sebagai suami dan istri yang diakui oleh masyarakat dan mepunyai anggota keluarga melalui suatu pernikahan yang sah.
  • Mempunyai seperangkat aturan sosial tetentu yang diakui dan dijalankan bersama-sama oleh seluruh anggota keluarga.
  • Mempunyai fungsi pokok, diantaranya fungsi reproduksi, ekonomi,sosialisasi dan perlindungan.
  • Menempati tempat tertentu dalam jangka waktu tertentu.

2. Lembaga Pendidikan
Lembaga pendidikan merupakan lembaga atau tempat berlangsungnya proses pendidikan atau belajar mengajar yang dilakukan dengan tujuan untuk mengubah tingkah laku individu menuju ke arah yang lebih baik melalui interaksi dengan lingkungan sekitar. Jalur pendidikan adalah proses yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Jalur penddikan yang kita kenal adalah jalur Pendidikan Sekolah atau yang dikenal dengan Pendidikan formal. Jalur Pendidikan Luar Sekolah di dalamnya ada pendidikan non formal dan informal.

Lembaga pendidikan meliputi jenjang pra-sekolah sampai ke jenjang pendidikan tinggi. Lembaga pendidikan dapat dikatakan sebagai lembaga sosial lanjutan setelah keluarga. Melalui lembaga pendidikan, anak akan dikenalkan mengenai kehidupan bermasyarakat yang lebih luas. Anak juga akan belajar bagaimana cara memanfaatkan, mengolah, dan menghemat sumber daya alam.

Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan. Jenjang pendidikan yang ada di negara kita adalah sebagai berikut.
  • Pendidikan anak usia dini (PAUD) 
  • Pendidikan dasar (SD/MI)
  • Pendidikan menengah (SMP/MTs, SMA/MA)
  • Pendidikan tinggi.

Lemabaga-pendidikan mengalami perkembangan mengikuti perkembangan manusia. Pada masa pra aksara nenek moyang bangsa Indonesia belum mengenal budaya tulis, senang berburu, berpindah-pindah. Pendidikan di masa ini adalah tentang segala cara untuk bertahan hidup (seperti membuat api) dan berkenalan dengan alam raya.

Pada masa bercocok tanam perkembangan pendidikan dimulai dari cara hidup menetap, kemudian belajar meramu hasil buruan, lalu berkembang lagi dengan belajar bercocok tanam di lahan sekitar tempat yang mereka tinggali. Selanjutnya mereka mulai mencoba membuat peralatan untuk mempermudah hidup. Misalnya, alat yang tadinya berbahan batu kasar dirubah menjadi lebih halus. Terakhir, masa ini ditandai dengan adanya sistem kepercayaan (animisme dan dinamisme).

Pada zaman Hindu dan Buddha, perkembangan pendidikan disesuaikan dengan pusat pertumbuhan masyarakat Hindu dan Budha yang berkembang bersama kerajaan besar yang ada di Jawa dan Sumatra. Pada masa Hindu-Budha ini, kaum Brahmana merupakan golongan yang menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran. Materi pelajaran yang diberikan ketika itu antara lain: teologi, bahasa dan sastra, ilmu-ilmu kemasyarakatan, ilmu perbintangan, ilmu pasti, perhitungan waktu, seni bangunan, seni rupa dan lain-lain.

Pola pendidikannya mengambil model asrama khusus, dengan fasilitas belajar seperti ruang diskusi dan seminar. Beberapa peninggalan karya sastra yang sempat lahir pada zaman Hindu-Buddha antara lain : Arjuna Wiwaha karya Mpu Kanwa, BharataYudha karya Mpu Sedah , Hariwangsa karya Mpu Panuluh, Gatotkacasraya karya Mpu Panuluh, Smaradhahana karya Mpu Dharmaja, Negara Kertagama karya Mpu Prapanca, Arjunawijaya karya Mpu Tantular, Sotasoma karya Mpu Tantular, dan Pararaton.

Begitu pula pada masa awal agama Islam masuk di Nusantara, pendidikan dan pengajaran pun mengalami penyesuaian dengan ajaran agama Islam. Pendidikan masa Islam diawali dengan pendidikan di langgar atau surau. Materi yang diajarkan bersifat dasar dimulai dengan mempelajari abjad dalam huruf arab. Murid-murid diajar secara individual dan menghadap pada guru satu persatu, dengan duduk bersila di sekeliling guru.

Pendidikan yang dilakukan di Langgar kemudian berkembang menjadi pesantren, murid-murid (santri) yang belajar diasramakan dalam suatu kompleks yang dinamakan pondok Pesantren. Materi pelajarannya berupa dasar kepercayaan dan keyakinan Islam dan kewajiban-kewajiban bagi pemeluk Islam. Berkembang lagi menjadi madrasah, lembaga pendidikan modern, mengikuti perkembangan zaman. Ketiga sistem pendidikan ini, sejak agama Islam masuk ke Indonesia hingga sekarang masih tetap bertahan.
Lembaga sosial adalah lembaga yang mengatur rangkaian tata cara dan prosedur dalam melakuk Pengertian dan Jenis Lembaga Sosial
3. Lembaga Ekonomi
Lembaga ekonomi adalah lembaga yang mengatur hubungan antar manusia dalam pemenuhan kebutuhan pokok. Lembaga ekonomi bertujuan mengatur bidang-bidang ekonomi dalam rangka mencapai kehidupan yang sejahtera dan terpenuhinya kebutuhan masyarakat. Secara sederhana lembaga ekonomi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
  • Sektor Agraris meliputi kegiatan pertanian, seperti sawah, perladangan, perikanan, dan peternakan.
  • Sektor Industri ditandai dengan kegiatan produksi barang. Sektor ini membutuhkan lembaga ekonomi yang saling berhubungan dan saling bergantung dalam satu sistem contohnya pabrik mobil, pabrik makanan, dan lainnya.
  • Sektor Perdagangan merupakan aktivitas penyaluran barang dari produsen ke konsumen. Sektor ini mengembangkan tatanan sosial untuk menjalin hubungan antara pembeli dan penjual. Di sektor ini diatur cara memperoleh keuntungan, cara pembelian baik secara kontan maupun kredit, dan memupuk semangat kewirausahaan.

4. Lembaga Politik
Lembaga politik adalah uatu badan khusus yang mengatur pelaksanaan kekuasaan dan wewenang yang menyangkut kepentingan masyarakat. Lembaga politik dapat berbentuk pemerintahan yang berperan sebagai pemelihara keamanan dan ketertiban, serta melayani dan melindungi masyarakat. Beberapa lembaga politik yang ada di negara kita antara laian sebagai berikut.
  • Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
  • Presiden dan Wakil Presiden
  • Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
  • Dewan Pertimbangan Agung (DPA)
  • Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
  • Mahkamah Agung (MA)
  • Pemerintahan Daerah

5. Lembaga Agama
Lembaga Agama adalah sistem keyakinan dan praktik keagamaan dalam masyarakat. Agama pada dasarnya aktivitas manusia untuk berhubungan dengan Tuhannya. Pendidikan agama menutun invidu untuk berprilaku baik terhadap sesama manusia, mahkluk hidup lain dan alam sekitar. Beberapa lembaga agama yang ada di Indonesia antara lain sebagai berikut.
  • Islam : Majelis Ulama Indonesia (MUI)
  • Kristen : Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI)
  • Katolik : Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI)
  • Hindu : Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI)
  • Buddha : Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi)
  • Khonghucu: Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin)

Harus disadari bahwa sumber daya alam adalah karunia Tuhan yang diberikan kepada manusia dan harus disyukuri. Salah satu caranya dengan memelihara kelestarian alam.
Lebih baru Lebih lama