Kapi Jembawan

Kapi Jembawan adalah salah satu tokoh wayang yang memmberikan banyak bantuan pada Ramawijaya sewaktu menyerbu Alengka demi membebaskan Dewi Sinta.

Pada awalnya, Kapi Jembawan tidak berujud kera. Ia adalah salah seorang anak Resi Pulastya yang pergi mencari ilmu dengan menjadi cantrik (siswa) di Pertapaan Grastina, berguru pada Begawan Gotama. Ketika Begawan Gotama marah pada istrinya, Dewi Indradi, pertapa itu mengusir anak-anaknya. Sesudah anak-anaknya pergi Gotama menyesal, dan memerintahkan dua orang cantriknya yaitu Jembawan serta Menda untuk menyusul Subali, Sugriwa dan Dewi Anjani.

Ketiga anak Begawan Gotama sampai ke Telaga Sumala, dan mereka berubah ujud menjadi kera setelah masuk ke dalam telaga demi mencari Cupu Manik Astagina. Jembawan dan Menda pun ikut terjun ke telaga untuk membantu anak-anak gurunya. Jembawan dan Menda pun berubah ujud menjadi kera. Sejak saat itu keduanya disebut Kapi Jembawan dan Kapi Menda.


Kapi Jembawan lah yang membunuh Ditya Wilrupaksa, panglima Alengka yang banyak menimbulkan korban dari pihak prajurit kera. Dengan kesaktiannya Wilrupaksa terbang ke angkasa, lalu menjatuhkan diri tepat di barisan kera, sehingga banyak yang mati tertimpa tubuhnya yang besar dan berat.

Kapi Jembawan kemudian menyusup berbaur dengan anak buahnya sambil membawa senjata andalannya, bambu kuning. Sewaktu tubuh Wilrupaksa jatuh ke arah barisan kera, Jembawan memerintahkan anak buahnya tiarap, lalu mengangkat batang bambu kuningnya. Tubuh Ditya Wilrupaksa tertusuk bambu kuning itu, tembus dari dada sampai ke punggungnya, dan tewas seketika.

Kapi Jembawan jatuh cinta kepada Dewi Trijata, putri Gunawan Wibisana. Namun ia pun sadar bahwa ia hanyalah seekor kera tua yang buruk rupanya. Tidak mungkin ia dapat memperistri Trijata bila wanita cantik itu dilamar secara baik-baik. Apa lagi lagi ia tahu Dewi Trijata sebenarnya mengharapkan cinta Laksmana yang tampan, adik Ramawijaya.

Karena tak dapat menah kerinduan hatinya terhadap Dewi Trijata, Kapi Jembawan akhirnya mengambil jalan pintas yang keliru. Dengan ilmu tinggi yang dimilikinya, ia menyaru sebagai Laksmana.

Setelah berubah ujud sebagai Laksmana palsu ia menemui Trijata, dalam hati kecilnya juga amat merindukan Laksmana. Merekapun saling melepas rindu, melampiaskan hasrat cintanya. Namun, skandal ini terbongkar dan akibatnya Laksmana yang asli menjadi kambing hitam. (Dalam Lakon : Laksmana Kembar)

Ramawijaya langsung menjatuhkan hukuman pada Laksmana. Saat itulah timbul kembali sifat ksatria pada diri Kapi Jembawan. Sebelum Laksmana dihukum, Kapi Jembawan mengakui semua kesalahannya, mohon maaf dan bersedia menerima hukum apapun.

Prabu Ramawijaya bertindak bijaksana dengan menikahkan Kapi Jembawan deng Trijata. Dewi Trijata pun sadar bahwa ia bukan merupakan jodoh Laksmana yang tampan, melainkan Kapi Jembawan.

Pernikahan antara Trijata dan Kapi Jembawan terjadi sesuai degan kutukan uwaknya, Prabu Dasamuka. Kutukan itu diucapkan tatkala Dewi Trijata ditugasi mendampingi Dewi Sinta dalam penculikan, agar membujuknya sehingga bersedia menjadi permaisuri Prabu Dasamuka. Namun, Dewi Trijata ternyata justru bersimpati pada Sinta. Karena dianggap berkhianat, Dasamuka mengutuk Trijata, kelak akan menikah dengan kera tua yang buruk rupanya.

Perkawinan Kapi Jembawan dan Dewi Trijata dikaruniai seorang putri yang diberi nama Dewi Jembawati.
sumber : http://wayanghadi.blogspot.com/2013/04/kapi-jembawan.html
Lebih baru Lebih lama