Jenis dan Penyebab Bencana Alam

Pada saat terjadi bencana alam banyak sekali sukarelawan yang membantu korban bencana alam. Sukarelawan adalah orang-orang atau warga masyarakat setempat yang bersedia mengabdi secara ikhlas dan tanpa pamrih, tidak digaji atau diberikan imbalan, rendah hati, berkorban. Tugas para sukarelawan adalah melakukan kegiatan pencegahan dan penanganan bencana. Seorang sukarelawan bekerja dengan tujuan memberikan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan, seperti pada saat terjadi bencana banjir, gempa bumi, gunung meletus, dan tanah longsor.

Sukarelawan termasuk dalam pekerjaan bidang jasa, mereka memberikan bantuan kepada korban bencana alam. Namun mereka tidak mengharapkan imbalan atas jasa yang mereka berikan. Karena mereka menolong dengan tulus ikhlas. Sukarelawan adalah kegiatan yang sangat mulia dimana dia meluangkan waktu, tenaga, pikiran, bahkan uangnya untuk mendukung kegiatan-kegiatan sosial.

Apa saja yang perlu diperhatikan untuk menjadi seorang sukarelawan? Untuk menjadi seorang sukarelawan. Kekiklasan sangat diperlukan saat menjadi sukarelawan, ikhlas membantu, dan melakukannya tanpa pamrih. Selain keiklasan seorang sukarelawan juga harus memiliki sikap rela berkorban. Berkorban tenaga, pikiran bahkan materi untuk membantu sesama yang sedang tertimpa bencana. Kerja keras dan pantang menyerah juga harus dimiliki oleh seorang sukarelawan, medan yang sulit, cuaca yang tidak bershabat adalah hal-hal yang harus dihadapi oleh sukarelawan.

Pada peristiwa apa sajakah profesi seorang sukarelawan dibutuhkan? Biasanya seorang sukarelawan dibutuhkan saat terjadi bencana alam seperti gempa bumi, banjir, gunung meletus, dan tanah longsor. Pada saat terjadi bencana banyak dibutuhkan tenaga untuk mengevakuasi para korban bencana. Disinal seorang sukarelawan dibutuhkan tenaga dan pikiranya untuk membantu meringankan penderitaan korban bencana alam.

Seorang sukarelawan juga membutuhkan pengetahuan tentang jenis peristiwa alam yang sedang terjadi di lokasi bencana. Beberapa peristiwa alam yang sering melanda negara kita antara lain sebagai berikut.
Pada saat terjadi bencana alam banyak sekali sukarelawan yang membantu korban bencana alam Jenis dan Penyebab Bencana Alam
1. Banjir
Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan yang biasanya tidak terendam air. Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu badan air seperti sungai atau danau yang meluap atau menjebol bendungan sehingga air keluar dari batasan alaminya. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di kelokan sungai.

Banjir mampu merusak berbagai jenis struktur bangunan, termasuk jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, jalan raya, dan. Persediaan air minum yang bersih menjadi kotor sehingga persediaan air bersih berkurang. Kondisi tidak higienis, mengakibatkan penyakit seperti gatal-gatal dan muntaber. Kelangkaan hasil pertanian disebabkan oleh kegagalan panen karena lahan yang terndam banjir. Jalur transportasi hancur/terputus, sehingga ulit mengirimkan bantuan darurat kepada orang-orang yang membutuhkan.

Selain itu juga banyak pekerjaan terganggu baik karena lahan pertanian/bangunan tempat usaha terendam, biaya pembangunan kembali, kelangkaan makanan yang mendorong kenaikan harga, dan lain-lain.

Penyebab Banjir
  • Luapan Air Sungai. Sungai yang menyempit akibat pembangunan rumah di tepi sungai menyebabkan ketidakmampuan sungai untuk menampung secara keseluruhan air buangan, air hujan dan sampah yang masuk ke dalamnya. Jika sudah penuh, maka air akan menggenangi pinggiran sungai dan daerah rendah lainnya.
  • Pendangkalan Sungai, Sampah di buang ke sungai atau terus-menerus terjadi erosi tanah di sekitarnya, maka akan terjadi pendangkalan. Sungai yang dangkal tidak akan mampu menampung air dalam jumlah besar sehingga air akan meluap menggenangi sekitarnya dan daerah-daerah yang rendah.
  • Kegagalan Tanah Menyerap Air. Jika lahan terbuka hijau dan tanah kosong berkurang, maka air hujan yang turun akan langsung meluncur ke selokan, sungai dan akhirnya ke laut. Jika air yang meluncur tersebut sangat banyak jumlahnya, maka tidak akan tertampung di saluran air yang ada. Air yang tidak dapat ditampung oleh saluaran pembuangan air akan tergenang bebas dan menyebabkan banjir.
  • Penggundulan Hutan. Jika hutan digunduli dan dipersempit, maka air hujan akan meluncur ke sungai dan kemudian berakhir di laut. Jika sungai tidak mampu menampung air dalam jumlah besar, maka akan terjadi banjir di sekitar sungai dan daerah rendah yang ada di sekitarnya.
  • Air Bah / Banjir Bandang. Air bah atau air banjir bandang yang datangnya cepat dan tiba-tiba bisa saja terjadi akibat jebolnya tanggul, jebol bendungan, tanah longsor, hujan lebat di daerah sekitar hulu sungai. Banjir yang tiba-tiba ini bisa saja langsung menghantam dan menggenangi daerah pemukiman.
  • Hujan Deras dalam waktu yang lama. Jika hujan terjadi dengan intensitas yang tinggi dalam waktu yang lama dapat mengakibatkan banjir. Jika suatu wilayah tidak siap menghadapi jumlah air yang tidak banyak maka akan terjadi banjir.
  • Saluran Air Mampet. Jika selokan, parit dan atau sebangsanya mampet karena sampah, maka aliran air akan terhambat, dengan begitu air yang tidak bisa menembus sampah tersebut akan meluap dan menggenangi di sekitar saluran air tersebut.

2. Tsunami
Tsunami merupakan gelombang air laut besar yang dipicu oleh pusaran air bawah laut karena pergeseran lempeng, erupsi gunung api, dan jatuhnya meteor. Tsunami dapat bergerak dengan kecepatan sangat tinggi dan dapat mencapai daratan dengan ketinggian gelombang hingga 30 meter.

Tsunami sangat bahaya meskipun tsunami ini tidak terlalu merusak garis pantai. Gempa yang disebabkan pergerakan dasar laut atau pergeseran lempeng adalah yang paling sering menimbulkan tsunami. Pada tahun 2004 Indonesia mengalami tsunami dahsyat setelah gempa bumi berskala 8,9 SR terjadi di sekitar Aceh. Area yang memiliki risiko tinggi mengalami tsunami jika gempa bumi besar atau tanah longsor terjadi adalah daerah dekat pantai.

Gelombang pertama dalam tsunami dapat mencapai pantai dalam beberapa menit, bahkan sebelum peringatan dikeluarkan. Area berada pada risiko yang lebih besar jika berlokasi kurang dari 25 meter di atas permukaan laut dan dalam beberapa meter dari garis pantai.

Penyebab terjadinya tsunami salah satunya adalah terjadinya gempa di dasar laut. Gempa ini menimbulkan gangguan air laut, yang disebabkan berubahnya profil dasar laut. Profil dasar laut ini umumnya disebabkan karena adanya gempa bumi tektonik yang bisa menyebabkan gerakan tanah tegak lurus dengan permukaan air laut atau permukaan bumi. Apabila gerakan tanah horizontal dengan permukaan laut, maka tidak akan terjadi tsunami.

Dampak yang ditimbulkan akibat tsunami adalah merusak apa saja yang dilaluinya. Bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan korban jiwa manusia serta menyebabkan kerusakan lahan pertanian. Banyaknya korban yang jatuh memerlukan penanganan tersendiri dalam evakuasi dan penguburan jenazah karena daerah yang terisolir akibat rusaknya jalan dan jembatan penghubung. Sementara itu puluhan ribu orang kehilangan tempat tinggal dan terpaksa mengungsi di barak atau tempat pengungsian yang ada.

Apa yang harus dilakukan sebelum dan pada saat terjadi tsunami?
  1. Nyalakan radio untuk mengetahui apakah tsunami terjadi setelah adanya gempa bumi di sekitar wilayah pantai.
  2. Cepat bergerak ke arah daratan yang lebih tinggi dan tinggal di sana sementara waktu.
  3. Jauhi pantai, jangan pernah menuju ke pantai untuk melihat datangnya tsunami.
  4. Waspada jika terjadi air surut dengan tiba-tiba, segera jauhi pinggir pantai. Ini merupakan salah satu peringatan tsunami dan harus diperhatikan.

Apa yang harus dilakukan setelah terjadi tsunami?
  1. Jauhi area yang tergenang dan rusak sampai ada informasi aman dari pihak berwenang.
  2. Jauhi reruntuhan.
  3. Utamakan keselamatan.

3. Gunung Meletus
Gunung meletus merupakan peristiwa yang terjadi akibat magma di dalam perut bumi yang didorong

keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan magma yang keluar dari dalam bumi disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200 °C.

Gunung meletus, terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Dari letusan-letusan seperti inilah gunung berapi terbentuk. Hasil letusan gunung berapi antara gas vulkanik, lava dan aliran pasir serta batu panas, lahar, abu letusa, dan awan panas.

Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu dapat menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius 90 km. Gunung berapi yang akan meletus dapat diketahui melalui beberapa tanda, antara lain:
  1. Suhu di sekitar gunung naik.
  2. Mata air menjadi kering.
  3. Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran (gempa).
  4. Tumbuhan di sekitar gunung layu.
  5. Binatang di sekitar gunung bermigrasi.
Dampak yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi sangat banyak. Tercemarnya udara dengan abu gunung berapi yang mengandung bermacam-macam gas serta beberapa partikel debu yang bdapat meracuni makhluk hidup di sekitarnya. Aktifitas penduduk di sekitar wilayah gunung tersebut akan lumpuh termasuk kegiatan ekonomi. Lahar panas yang mengalir merusak semua lahan dan juga merusak pemukiman warga. Abu vulkanik yang dikeluarkan oleh gunung berapi dapat menyebabkan sejumlah penyakit misalnya saja ISPA.

Jika kelak ingin menjadi seorang sukarelawan, kamu memerlukan tidak hanya keinginan yang kuat untuk membantu orang lain, namun juga keterampilan dan pengetahuan tentang daerah bencana.
Lebih baru Lebih lama